Hati Sang Raja Dalam Diri
Hati adalah sebuah kesempurnaan yang diberikan oleh Allah kepada insan. Dimana hati mampu menyembunyikan sejuta rasa yang tak mampu diketahui oleh manusia. Hal tersebutlah menjadikan hati sebagai raja dalam diri manusia.
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Ketahuilah! Sesungguhnya dalam tubuh ini ada segumpal daging, apabila ia baik maka baiklah seluruh tubuh. Dan apabila ia rusak. Maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah! ia adalah hati.”
Hati-hati dengan hati. Karena ia adalah raja dalam diri. Banyak orang yang begitu mudahnya menjual agama mereka hanya demi sekeping harta duniawi. Menukarkan aqidah-aqidah mereka dengan tahta yang tak berarti. Dan begitu mudahnya ia menyerahkan hatinya pada seorang wanita yang tak mengantarkannya pada tepian cinta sang ilahi. Merekalah orang-orang yang tak dapat menjaga hatinya dalam hamparan dunia ini.
Harta, tahta, dan wanita. Tiga sesuatu hal yang sangat bernilai dimata orang-orang yang mengejar duniawi. Memburu sedikit demi sedikit dunia,demi memenuhi nafsu mereka yang begitu membara. Dan meninggalkan Akhirat begitu mudahnya.
“Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa dan harta kalian, dan akan tetapi Ia memandang kepada hati dan amalan kalian.”
Dalam perkataan baginda Rasulullah shallallahualaihi wasallam menjelaskan bahwa sesunguhnya Allah tidak melihat kepada hambanya berupa rupa dan harta, melainkan amal dan perbuatan kita. Maka hendaklah kita menghias diri kita dengan amalan yang sempurna yakni amalan yang bermanfaat.
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.“(QS. Al-Isra’:36)
Begitu pun dengan firman Allah. Sesungguhnya hati kita, hati yang selalu kita bawa kemana pun kita tuju, ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Keruhnya dan kotornya hati dapat menjadikan kita hina di hadapan sang pencipta. Namun bagaimanakah bila hati telah terjangkit ketiga fitnah diatas?
Mungkin inilah tanda-tandanya.
1. Seseorang yang lebih mengutamakan kepentingan dunianya dibandingkan akhiratnya.
2. Seseorang yang dimana hatinya selalu menunda-nunda dalam bertaubat kepada Allah.
3. Seseorang yang buruk dalam perangai dan tingkah lakunya.
4. Seseorang yang sering menunda-nunda sholat.
5. Seseorang yang yang dimana perhatiannya tertuju pada obsesi dunia.
6. Seseorang yang enggan mendengarkan nasehat baik dari sekelilingnya.
7. Dan seseorang yang berpaling dari perkara-perkara yang bermanfaat.
Mungkin itulah sebagian kecil dari tanda-tanda hati yang sedang sakit. Sebuah kebenaran bagi diri kita untuk bersikap terbuka terhadap nasehat-nasehat yang bermanfaat untuk kita. Membuka hati kita, dan membasuhnya dengan penuh keridhoan kepada Allah.
Namun bagaimanakah kita untuk mengobati hati yang sakit itu? Sama halnya dengan racun, tentu meiliki sebuah penawar ampuh atau pun meminimalisir akibat yang ditimbulkan. Mungkin inilah yang dapat dilakukan dalam mengobati hati yang sakit itu.
1. Senantiasa berada dimajelis-majelis ilmu.
2. Melaksanakan kewajiban sebagai seorang hamba yaitu beribadah kepada Allah.
3. Banyak-banyak mengingat Allah dalam setiap aktivitas yang kita lakukan.
4. Segera bertaubat kepada Allah.
5. Mentafakkuri hakekat hidup ini dan melihat betapa kecilnya kita dihadapan Allah.
6. Dan tetap bermuhasabah diri.
Itulah sebagian kecil yang dapat kita lakukan dalam mengobati hati ini yang sedang sakit. Dengan melaksankakan ketaatan kepada Allah semoga kita diberikan pahala dan ketenangan dalam diri juga hati kita.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du : 28)
Menjaga diri haruslah jua menjaga hati. Sebab hatilah sang penggerak dalam diri. Dengan mengingat Allah, semoga diri kita terlindngi dari fitnah di sekitar kita. Maka dari itu, hati-hatilah dengan hati. Wallahu a’lam bisawwab.
Hati Sang Raja Dalam Diri
4/
5
Oleh
Unknown
Memberikan komentar yang sopan
Tidak mengandung SARA/Porno
Menggunakan Bahasa yang mudah di pahami